Rabu, 10 April 2019

Proposal Sinovik



SIBA (Sinau Bareng Anak)

INFORMATION
Institutional Information
Member State                         : Indonesia
Institution Name                     : Kelurahan Banyuanyar
Institution Type                       : Pemerintah
Administrative Level              : Kota
Name Of Initiative                  : SIBA
Projects Operational Years      : 2017-2019
Website of Institution              :

Contact's Information
Position                                    : Ketua
First Name                               : Ruci
Last Name                               : Sentoso
Gender                                     : Laki-Laki
Address                                    : Banyuanyar RT 01 RW 01 Banjarsari, Surakarta
Postal Code                              : 57136
City                                          : Surakarta
State/Province                         : Jawa Tengah
Telephone                                : 081902036710
Fax                                           :
Email                                       : sinaubarenganak@gmail.com
Additional Email(s)                 :

BRIEF SUMMARY OF THE INITIATIVE
Perkembangan IPTEK yang pesat membuat gaps kesenjangan dunia pendidikan semakin membesar, terutama pada perbedaan perolehan pendidikan anak kurang mampu. Program SIBA yang merangkul pemuda/i daerah sebagai relawan dan anak sekolah dasar sebagai subyek pendidikan menunjukkan relevansi untuk link and match. Hasil pelaksanaan kegiatan direspon baik dan mendapat dukungan penuh masyarakat.  Perubahan sikap, ketrampilan, penambahan ilmu dilaporkan warga SIBA dari orangtua murid, relawan, masyarakat umum, mendukung berkembangnya kegiatan SIBA. Dukungan materil dari masyarakat membantu berkembangnya SIBA menjadi lebih baik sehingga relawan dapat mengikuti pelatihan, anak SIBA yang ikut event didalam maupun diluar Banyuanyar. Penyelenggaraan SIBA memotivasi masyarakat dan lingkungan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi didalam kelas, namun dapat tercipta secara sadar dan terencana diluar kelas. SIBA menerapkan kesenjangan pengetahuan anak dengan sistem pembelajaran “Empat Kelas SIBA” yang menarik dan menyenangkan. Penyelenggaraan didasar pada pendekatan edukatif terbukti efektif mengisi pengetahuan anak sehingga mendukung dalam pembelajaran didalam kelas. Sistem pembelajaran yang diterapkan SIBA mudah diadopsi dan dilaksanakan, sehingga tidak menutup kemungkinan mendorong masyarakat mengembangkan sistem pembelajaran baru. Program SIBA memberikan efek positif yang disikapi orangtua, tenaga pengajar, PEMDA, dan masyarakat mawas pendidikan. Perubahan posistif anak sebelum dan sesudah mengikuti SIBA dilaporkan pada relawan meningkat sebanyak 42,72% yang sekurang-kurangnya meliputi tiga aspek ditahun 2017-2019.

Tujuan (5%)
1. Objectives of the initiative and selected category
a.              What are the overall objectives of the initiative?
Tujuan program ini untuk menurunkan kesenjangan ilmu pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar (SD) khususnya dari keluarga kurang mampu di kelurahan Banyuanyar, dengan menciptakan ruang belajar di luar sekolah yang interaktif, efektif, berbudaya sesuai dengan perkembangan IPTEK, dan kurikulum pendidikan nasional. Program ini ditargetkan memberi kegiatan positif untuk pemuda/i mengasah peran dalam keterlibatannya terhadap masyarakat dengan menyelesaikan permasalahan khususnya dunia pendidikan sebagai generasi penerus, serta menciptakan link and match.
b.              Please describe the overall objectives of the initiative.
Kelurahan Banyuanyar berada di Kecamatan Banjarsari, kota Surakarta dengan jumlah anak-anak SD sebanyak 2976 dengan 259 anak atau 8,7% diantaranya merupakan anak-anak yang tergabung dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Perkembangan pendidikan nasional menuntut cerdas memahami literasi IPTEK masa kini. Kebutuhan terhadap informasi ilmu pengetahuan untuk menunjang proses pembelajaran sering menjadi permasalahan bagi anak PKH. Kondisi ekonomi dan aktualisasi Sumber Daya manusia (SDM) menjadi alasan utama orang tua PKH belum mampu memberikan dukungan optimal terhadap proses belajar anak. Hal ini berbeda dengan anak-anak SD dari kalangan keluarga mampu, kendala-kendala pembelajaran di sekolah secara tanggap terpenuhi. Fasilitas pendukung proses belajar anak dari keluarga mampu meliputi, perlengkapan teknologi yang canggih hingga kegiatan penunjang dengan mendaftarkan anak pada lembaga bimbel ternama. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri adanya kesenjangan ilmu pengetahuan anak-anak SD dari keluarga PKH. Anak-anak PKH yang kurang mendapatkan dukungan penuh dari orang tua cenderung mengalami keterlambatan belajar. SIBA berusaha dengan sepenuh hati menyelaraskan pengetahuan serta menuntaskan kendala-kendala proses belajar anak-anak SD keluarga PKH dalam bentuk bimbingan belajar yang solutif dan gratis.

Keselarasan (5%)
c.       How does the initiative fit within the selected category ?
Ide utama program ini memberikan pelayanan bimbingan belajar gratis dengan tidak meninggalkan citra dan nilai kebudayaan daerah. Program ini secara bersama-sama menggerakkan generasi muda dan anak-anak belajar untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pemuda/i yang peduli mengenai dunia pendidikan difasilitasi untuk mengembangkan diri, bekerjasama dalam berorganisasi, berlajar bersama (tutor sebaya), memahami keadaan pendidikan masyarakat secara menyeluruh, dan memberikan pelayananan pembelajaran yang solutif terhadap kendala-kendala pembelajaran anak-anak SD keluarga kurang mampu. Sistem pembelajaran menekankan anak-anak untuk memperoleh layanan informasi ilmu pengetahuan dasar yang up to date, joyful, sesuai dengan link and match antara culture di Indonesia dan perkembangan IPTEK.

Signifikansi (15%)
Program ini memberi dampak yang signifikan terhadap penurunan kesenjangan general education pada tingkat pendidikan dasar, terutama pada anak-anak SD yang berasal dari keluarga kurang mampu. Anak-anak SD yang tergabung dalam SIBA 2017-2019  berjumlah 65 anak, 60 anak dalam kelurahan, 5 anak luar kelurahan,  serta  anak diantaranya termasuk dalam keluarga kurang mampu. Selama proses belajar di SIBA anak-anak dibimbing oleh 32 orang relawan yang telah berhasil lulus training.
Pada tahap awal anak-anak SIBA diberikan pengenalan yang RMB (ramah, meyenangkan berkesan), kemudian diklasifikasikan sesuai jenjang kelas, diidentifikasi permasalahan yang menghambat proses belajar, relawan mendiskusikan permasalahan, dan pada tahap khusus relawan memberikan layanan pembelajaran yang efektif dalam kelas-kelas SIBA (pengetahuan, seni budaya, inspirator, tradtional game). SIBA senantiasa mendudukkan permasalahan anak sebagai modal berinovasi untuk mendorong ‘harapan-harapan positif anak’ terhadap pemecahan masalah. Dengan demikian, penyelesaian masalah belajar anak bukan semata-mata dibebankan oleh relawan melainkan juga muncul atas inisiatif dari anak.

Berbasis Solo sebagai Kota Layak Anak, SIBA hadir memberikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak secara gratis dengan mengoptimalkan fasilitas umum seperti perpustakaan dan pendopo kelurahan. Proses belajar bukan sebatas bermanfaat bagi anak, banyaknya relawan dari luar derah yang mayoritas mahasiswa, mampu memotivasi pemuda/i Banyuanyar untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada tingkat lanjut hingga perguruan negeri.


Skema Signifikansi SIBA


Inovatif (20%)
Please describe if the innovation is original or if it is an adaptation from other context (if it is known)?
SIBA berdiri 28 April 2017 dengan program awal mengadopsi kegiatan “Solo Mengajar (SM)” dan Forum Anak Surakarta (FAS). Program yang diadopsi merupakan bentuk kegiatan mengumpulkan anak-anak secara umum dengan pembelajaran ice breaking dan didukung materi belajar secara random. Setelah enam bulan berjalan, SIBA mencoba berdiri lebih mandiri, membuka jaringan secara luas, dan bersikap lebih responsif terhadap permasalahan anak-anak di Banyuanyar. Pada satu titik SIBA mengkerucutkan sasaran ataupun target  pencapaian yakni, ‘kesenjangan pengetahuan anak-anak SD’ khusunya dari kurang mampu. Komitmen SIBA untuk menemukan solusi dan inovasi efektif yang berbeda dengan oragnisai sejenis lainnya, yakni menerapkan sitem pembelajaran “empat kelas SIBA”.

Jelaskan sisi inovatif dari inovasi ini dalam konteks wilayah Anda.
Progam SIBA merupakan salah satu wujud penyelesaian kesenjangan pengetahuan anak-anak SD khususnya dari keluarga kurang mampu. Secara gratis empat kelas SIBA dilakukan seminggu sekali dengan tema dan pembelajaran yang joyful. 1) Kelas Ilmu Pengetahuan (KIP) pembelajaran ditujukan untuk memancing keingintahuan anak-anak dengan ilmu yang mereka minati. 2) Kelas Seni Budaya (KSB) mempelajari dan praktik pembuatan produk-produk budaya lokal. 3) Kelas Inspirasi (KI) dilakukan dengan mendatangkan inspirator dari beberapa instasi terkait yang sesuai bidangnya. Kelas ini mendekatkan dan mengarahkan anak-anak sesuai dengan passion dan cita-citanya. 4) Kelas Permainan (KP), merevitalisasi permainan tradisional untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gajed yang semakin meluas.

Contoh program pembelajaran kelas-kelas SIBA periode Januari 2019.
Bulan
Tema
Kelas SIBA
Tujuan/Keterangan
PJ








Januari 2019




Hari Lingkungan Hidup
K. Ilmu Pengetahuan (Minggu ke-1I)

Mengenal lebih dekat tentang lingkungan hidup
Desi Nur Liana (Mahasiswa)


K. Seni Budaya
(Minggu ke-2)
Mengembangkan kreativitas mengolah benda/bahan dari alam menjadi karya seni

Yulianto (Guru)





Hari Gizi dan Makanan
K. Inspirasi
(Minggu ke-3)
Pemateri: Dinas Perhutanan/Dokter/Ahli Gizi

Aliek Budiarta (ASN)
K. Permainan
(Minggu ke-4)
Permainan jaman dulu (Lompat Tali)

Via (Mahasiswa)



Transferabilitas (10%)
Program ini pada awalnya dilaksanakan di tiga RW sekitar pendopo kelurahan yang merupakan wilayah dapat dicakup. Sosialisasi program secara aktif dan terbuka  menjadikan SIBA berkembang pesat. Terhitung Awal tahun 2019, anak-anak SD yang tergabung dalam SIBA mampu mencakup seluruh (12) RW kelurahan Banyuanyar, dan 5 RW dari 3 kelurahan di luar Banyuanyar. Perkembangan tersebut telah diimbangi dengan jumlah relawan yang juga meningkat, relawan tak sebatas pemuda Banyuanyar, melainkan masyarakat dari luar daerah dengan profesi yang beragam. Adanaya budaya saling ‘transfer informasi’ dan kesatuan ‘semangat pengabdian pada negara’ khususnya dibidang pendidikan, diharapkan program SIBA berkembang di derah asal para relawan.


Skema Transferbilitas SIBA


Sumber Daya dan Keberlanjutan (10%)
Sumber daya apa (keuangan, manusia atau lainnya) yang digunakan untuk melaksanakan inovasi tersebut? Langkah-langkah/strategi  apa yang dilakukan dalam memobilisasi/ menggerakkan seluruh sumber daya internal maupun eksternal? Bagaimana keberlanjutan sumber daya yang digunakan dalam inovasi ini? Apakah hingga saat ini sumber daya masih tersedia?
Bersatu menularkan dan menjaga semangat pengabdian, khususnya terhadap dunia pendidikan menjadi ‘pondasi fundamental’ yang ditanamkan pada jiwa relawan SIBA. Organisasi SIBA memberikan ruang untuk mengaktualisasi diri dan meningkatkan kualitas belajar anak maupun relawan. Selama proses pembelajaran kelas SIBA, relawan memiliki kedudukan sama, secara bergilir diupayakan berperan sebagai penanggungjawab kelas setiap minggunya. Pengembangan SDM dilakukan melalui kerjasama sebagai inspirator dan sosialisasi yang terus digiatkan. Program SIBA yang baru dilaksanakan hampir 2 tahun dan diresmikan 28 April 2017 membantu pemda meningkatkan kualitas pendidikan, baik bagi pemuda/i (relawannya) mengembangkan skill mengajarnya, pengetahuannya, kesadarannya; dan bagi anak kurang mampu untuk mengembangkan kapasitas diri, karakternya.

Jelaskan apakah dan bagaimana keberlanjutan dari inovasi (meliputi aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan)
Program ini membantu pemda untuk mengenalkan dan melestarikan culture daerah setempat pada generasi muda. Berkembangnya IPTEK dan modernisasi cenderung mengubah perilaku masyarakat (bersifat negtif) lebih bisa ditekan. Kerjasama dengan pihak luar (seperti inspirator) dapat memotivasi anggota SIBA (baik relawan ataupun anak-anak) juga memberi kesadaran terhadap kepedulian pihak terkait (inspirator) kepada dunia pendidikan. Progam SIBA yang dinilai sangat bermanfaat selanjutnya akan dikembangkan pada tiap kelurahan. Penelitian singkat yang dilakukan kepada warga SIBA dengan 60 koresponden pada cakupan domisili 60% wilayah banyuanyar dan 33,3% diluar banyuanyar terdiri dari 53,3% pekerja dan 33,3% mahasiswa dengan 35% masyarakat; 15% pemangku kepentingan; 43,3% relawan; dan 6,7% inspirator menunjukkan koresponden mendapat informasi program SIBA dari 21,7% sosialisasi; 15% leaflet/pamflet; 26,7% dari mulut ke mulut; 30% dari informasi kelurahan. Koresponden menilai bahwa kegiatan SIBA 38,3% membantu dan 61,7% sangat membantu. Selain itu hasil survey tersebut menunjukkan 93,3% bermanfaat untuk membantu masyarakat; 91,7% proses pembelajaran yang diterapkan SIBA sangat tepat; 95% anak-anak yang terlibat dalam SIBA mengalami perubahan sikap yang cenderung berubah menjadi lebih baik; 96,7% membantu link and match dunia pendidikan sekolah dasar khususnya dikelurahan banyuanyar. Survey yang dilakukan menunjukkan dukungan sebanyak 90% dari seluruh koresponden siap membatu apabila dikembangkan pada tiap daerah.

Dampak (15%)
Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi itu
Program SIBA memberikan efek positif yang disikapi oleh orangtua peserta, tenaga pengajar di sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Penelitian singkat yang dilakukan pada 33 anak SIBA terdiri dari 66,7% berasal dari banyuanyar; 27% diluar; 6,1% tidak diketahui menunjukkan adanya perubahan sikap yang signifikan : 1. Keberanian 45,5%; 2. Percaya diri 42,2%; 3. Helpful 39,4%; 4. Teamwork 42,4%; 5. Relation 48,5%; 6. Nasionalisme 60,6%. Selain itu, ada dari aspek pengetahuan : 1. Nilai 45,4%; 2. Passion 42,4%; dan 3. Awareness 39,4%. Aspek ketiga yakni ketrampilan menunjukkan perkembangan signifikan : 1. Availability 42,4%; dan 2. Serious dan practice 39,4%. 
Gambarkan/apa hasil evaluasi tersebut?
Program SIBA memberikan efek positif yang disikapi oleh orangtua peserta, tenaga pengajar di sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat mawas pendidikan. Perubahan posistif anak sebelum dan sesudah masuk SIBA yang dilaporkan pada relawan meningkat sebanyak 42,72% yang sekurang-kurangnya meliputi tiga aspek: 1) Perubahan positif pada sikap (meliputi keberanian, kepercayaan, tolong menolong, kerja sama, relasi, cinta tanah air) yang meningkat sebanyak 46,47%. 2) Perubahan pengetahuan (meliputi peningkatan nilai akademik di sekolah, peningkatan pengetahuan mengenai pasion, kesadaran dalam penggunaan gadget) meningkat sebanyak 42,43%. 3) Keterampilan (meliputi kebersediaan dan keseriusan dalam pembuatan karya-karya seperti drama, dongeng, lukis, ketoprak, puisi, pantun, menyanyi) meningkat sebanyak 40,90%.

Keterlibatan Pemangku Kepentingan (10%)
Selama proses pembelajaran SIBA melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, diantaranya:
-          Walikota berperan memberikan kesempatan pada SIBA untuk terlibat dalam kegiatan agenda Kota Surakarta, dan  mencairkan dana hibah khusus terkait untuk membantu kelacaran program-program SIBA.
-          Kecamatan berperan memberikan ruang alternatif pembelajaran SIBA
-          Bapermas PP, PA, dan KB (Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana) berperan memberikan fasilitas buku penunjang belajar anak.
-          Kepala Sekolah SD se-Banyuanyar atas ijin dan sosialisai kepada peserta didik
-          Kelurahan Banyuanyar memiliki andil terkait peresmian berdirinya SIBA, memfasilitasi ruang/sarana penunjang proses pembelajaran, dan sekretariat pusat informasi SIBA.
-          LPMK berperan memperlancar perijinan kegiatan program SIBA
-          Forum Anak Surakarta dan Solo Mengajar berperan membantu proses training relawan serta pengembangan materi dasar pembelajaran SIBA
-          Karang Taruna se-Banyuanyar berperan aktif sebagai tim sosialisasi SIBA pada masyarakat khususnya di Banyuanyar, dan umumnya Kota Surakarta.

Pelajaran yang dipetik (10%)
Penyelenggaraan SIBA memotivasi masyarakat dan lingkungan sekitar bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi didalam kelas, namun dapat tercipta secara sadar dan terencana diluar kelas. SIBA menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kesenjangan pengetahuan anak dengan sistem pembelajaran “Empat Kelas SIBA” yang tetap menarik dan menyenangkan bagi anak. Penyelenggaraan yang didasarkan pada pendekatan yang ramah, menyenangkan, dan berbudaya secara sistematis dan edukatif terbukti efektif mengisi kekosongan pengetahuan pada anak sehingga turut mendukung siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. Sistem pembelajaran yang diterapkan SIBA juga mudah untuk diadopsi dan dilaksanakan, sehingga tidak menutup kemungkinan akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang baru.


Artikel Terkait