SIBA (Sinau Bareng Anak)
INFORMATION
Institutional
Information
Member
State : Indonesia
Institution
Name : Kelurahan Banyuanyar
Institution
Type : Pemerintah
Administrative
Level :
Kota
Name
Of Initiative : SIBA
Projects
Operational Years : 2017-2019
Website
of Institution :
Contact's
Information
Position : Ketua
First
Name : Ruci
Last
Name : Sentoso
Gender : Laki-Laki
Address : Banyuanyar
RT 01 RW 01 Banjarsari, Surakarta
Postal
Code : 57136
City : Surakarta
State/Province : Jawa Tengah
Telephone : 081902036710
Fax :
Email : sinaubarenganak@gmail.com
Additional
Email(s) :
BRIEF SUMMARY OF THE INITIATIVE
Perkembangan
IPTEK yang pesat membuat gaps kesenjangan dunia pendidikan semakin membesar,
terutama pada perbedaan perolehan pendidikan anak kurang mampu. Program SIBA
yang merangkul pemuda/i daerah sebagai relawan dan anak sekolah dasar sebagai
subyek pendidikan menunjukkan relevansi untuk link and match. Hasil pelaksanaan kegiatan direspon baik dan
mendapat dukungan penuh masyarakat.
Perubahan sikap, ketrampilan, penambahan ilmu dilaporkan warga SIBA dari
orangtua murid, relawan, masyarakat umum, mendukung berkembangnya kegiatan SIBA.
Dukungan materil dari masyarakat membantu berkembangnya SIBA menjadi lebih baik
sehingga relawan dapat mengikuti pelatihan, anak SIBA yang ikut event didalam
maupun diluar Banyuanyar. Penyelenggaraan SIBA memotivasi masyarakat dan lingkungan
bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi didalam kelas, namun dapat tercipta
secara sadar dan terencana diluar kelas. SIBA menerapkan kesenjangan
pengetahuan anak dengan sistem pembelajaran “Empat Kelas SIBA” yang menarik dan menyenangkan. Penyelenggaraan
didasar pada pendekatan edukatif terbukti efektif mengisi pengetahuan anak
sehingga mendukung dalam pembelajaran didalam kelas. Sistem pembelajaran yang
diterapkan SIBA mudah diadopsi dan dilaksanakan, sehingga tidak menutup
kemungkinan mendorong masyarakat mengembangkan sistem pembelajaran baru. Program SIBA memberikan efek positif yang disikapi
orangtua, tenaga pengajar, PEMDA, dan masyarakat mawas pendidikan. Perubahan
posistif anak sebelum dan sesudah mengikuti SIBA dilaporkan pada relawan
meningkat sebanyak 42,72% yang sekurang-kurangnya meliputi tiga aspek ditahun
2017-2019.
Tujuan (5%)
1. Objectives of the initiative and selected
category
a.
What are the overall objectives of the
initiative?
Tujuan program ini untuk menurunkan kesenjangan ilmu pengetahuan
anak-anak Sekolah Dasar (SD) khususnya dari keluarga kurang mampu di kelurahan
Banyuanyar, dengan menciptakan ruang belajar di luar sekolah yang interaktif,
efektif, berbudaya sesuai dengan perkembangan IPTEK, dan kurikulum pendidikan
nasional. Program ini ditargetkan memberi kegiatan positif untuk pemuda/i
mengasah peran dalam keterlibatannya terhadap masyarakat dengan menyelesaikan
permasalahan khususnya dunia pendidikan sebagai generasi penerus, serta
menciptakan link and match.
b.
Please describe the overall objectives of the
initiative.
Kelurahan Banyuanyar berada di Kecamatan
Banjarsari, kota Surakarta dengan jumlah anak-anak SD sebanyak 2976 dengan 259
anak atau 8,7% diantaranya merupakan anak-anak yang tergabung dalam Program
Keluarga Harapan (PKH). Perkembangan pendidikan nasional menuntut cerdas
memahami literasi IPTEK masa kini. Kebutuhan terhadap informasi ilmu
pengetahuan untuk menunjang proses pembelajaran sering menjadi permasalahan
bagi anak PKH. Kondisi ekonomi dan aktualisasi Sumber Daya manusia (SDM) menjadi
alasan utama orang tua PKH belum mampu memberikan dukungan optimal terhadap
proses belajar anak. Hal ini berbeda dengan anak-anak SD dari kalangan keluarga
mampu, kendala-kendala pembelajaran di sekolah secara tanggap terpenuhi.
Fasilitas pendukung proses belajar anak dari keluarga mampu meliputi, perlengkapan
teknologi yang canggih hingga kegiatan penunjang dengan mendaftarkan anak pada
lembaga bimbel ternama. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri adanya
kesenjangan ilmu pengetahuan anak-anak SD dari keluarga PKH. Anak-anak PKH yang
kurang mendapatkan dukungan penuh dari orang tua cenderung mengalami
keterlambatan belajar. SIBA berusaha dengan sepenuh hati menyelaraskan
pengetahuan serta menuntaskan kendala-kendala proses belajar anak-anak SD
keluarga PKH dalam bentuk bimbingan belajar yang solutif dan gratis.
Keselarasan (5%)
c.
How does the initiative fit within the selected category ?
Ide utama program ini
memberikan pelayanan bimbingan belajar gratis dengan tidak meninggalkan citra
dan nilai kebudayaan daerah. Program ini secara bersama-sama menggerakkan generasi
muda dan anak-anak belajar untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Pemuda/i
yang peduli mengenai dunia pendidikan difasilitasi untuk mengembangkan diri,
bekerjasama dalam berorganisasi, berlajar bersama (tutor sebaya), memahami
keadaan pendidikan masyarakat secara menyeluruh, dan memberikan pelayananan
pembelajaran yang solutif terhadap kendala-kendala pembelajaran anak-anak SD
keluarga kurang mampu. Sistem pembelajaran menekankan anak-anak untuk
memperoleh layanan informasi ilmu pengetahuan dasar yang up to date, joyful,
sesuai dengan link and match antara culture di Indonesia dan perkembangan
IPTEK.
Signifikansi (15%)
Program ini memberi
dampak yang signifikan terhadap penurunan kesenjangan general education pada tingkat pendidikan dasar, terutama pada
anak-anak SD yang berasal dari keluarga kurang mampu. Anak-anak SD yang
tergabung dalam SIBA 2017-2019 berjumlah
65 anak, 60 anak dalam kelurahan, 5 anak luar kelurahan, serta
anak diantaranya termasuk dalam keluarga kurang mampu. Selama proses
belajar di SIBA anak-anak dibimbing oleh 32 orang relawan yang telah berhasil
lulus training.
Pada
tahap awal anak-anak SIBA diberikan pengenalan yang RMB (ramah, meyenangkan
berkesan), kemudian diklasifikasikan sesuai jenjang kelas, diidentifikasi
permasalahan yang menghambat proses belajar, relawan mendiskusikan
permasalahan, dan pada tahap khusus relawan memberikan layanan pembelajaran
yang efektif dalam kelas-kelas SIBA (pengetahuan, seni budaya, inspirator, tradtional game). SIBA senantiasa
mendudukkan permasalahan anak sebagai modal berinovasi untuk mendorong
‘harapan-harapan positif anak’ terhadap pemecahan masalah. Dengan demikian,
penyelesaian masalah belajar anak bukan semata-mata dibebankan oleh relawan
melainkan juga muncul atas inisiatif dari anak.
Berbasis
Solo sebagai Kota Layak Anak, SIBA hadir memberikan pelayanan pendidikan bagi
anak-anak secara gratis dengan mengoptimalkan fasilitas umum seperti
perpustakaan dan pendopo kelurahan. Proses belajar bukan sebatas bermanfaat
bagi anak, banyaknya relawan dari luar derah yang mayoritas mahasiswa, mampu
memotivasi pemuda/i Banyuanyar untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada
tingkat lanjut hingga perguruan negeri.
Skema Signifikansi SIBA
Inovatif (20%)
Please describe if the innovation is
original or if it is an adaptation from other context (if it is known)?
SIBA berdiri 28 April 2017 dengan program awal mengadopsi kegiatan “Solo
Mengajar (SM)” dan Forum Anak Surakarta (FAS). Program yang diadopsi merupakan
bentuk kegiatan mengumpulkan anak-anak secara umum dengan pembelajaran ice breaking dan didukung materi belajar
secara random. Setelah enam bulan
berjalan, SIBA mencoba berdiri lebih mandiri, membuka jaringan secara luas, dan
bersikap lebih responsif terhadap permasalahan anak-anak di Banyuanyar. Pada
satu titik SIBA mengkerucutkan sasaran ataupun target pencapaian yakni, ‘kesenjangan pengetahuan
anak-anak SD’ khusunya dari kurang mampu. Komitmen SIBA untuk menemukan solusi
dan inovasi efektif yang berbeda dengan oragnisai sejenis lainnya, yakni
menerapkan sitem pembelajaran “empat kelas SIBA”.
Jelaskan sisi inovatif dari inovasi ini dalam konteks wilayah Anda.
Progam
SIBA merupakan salah satu wujud penyelesaian kesenjangan pengetahuan anak-anak
SD khususnya dari keluarga kurang mampu. Secara gratis empat kelas SIBA
dilakukan seminggu sekali dengan tema dan pembelajaran yang joyful. 1) Kelas Ilmu Pengetahuan (KIP) pembelajaran ditujukan untuk
memancing keingintahuan anak-anak dengan ilmu yang mereka minati. 2) Kelas
Seni Budaya (KSB) mempelajari dan praktik pembuatan produk-produk budaya lokal.
3) Kelas Inspirasi (KI) dilakukan
dengan mendatangkan inspirator dari beberapa instasi terkait yang sesuai
bidangnya. Kelas ini mendekatkan dan mengarahkan anak-anak sesuai dengan
passion dan cita-citanya. 4) Kelas
Permainan (KP), merevitalisasi permainan tradisional untuk mengurangi
dampak negatif penggunaan gajed yang semakin meluas.
Contoh program pembelajaran kelas-kelas SIBA
periode Januari 2019.
Bulan
|
Tema
|
Kelas SIBA
|
Tujuan/Keterangan
|
PJ
|
Januari 2019
|
Hari Lingkungan Hidup
|
K. Ilmu Pengetahuan (Minggu ke-1I)
|
Mengenal lebih dekat tentang lingkungan hidup
|
Desi Nur
Liana (Mahasiswa)
|
K. Seni Budaya
(Minggu ke-2)
|
Mengembangkan kreativitas mengolah
benda/bahan dari alam menjadi karya seni
|
Yulianto
(Guru)
|
||
Hari Gizi dan Makanan
|
K. Inspirasi
(Minggu ke-3)
|
Pemateri: Dinas Perhutanan/Dokter/Ahli Gizi
|
Aliek
Budiarta (ASN)
|
|
K. Permainan
(Minggu ke-4)
|
Permainan jaman dulu (Lompat Tali)
|
Via (Mahasiswa)
|
Transferabilitas (10%)
Program ini pada awalnya dilaksanakan di tiga RW sekitar pendopo kelurahan yang
merupakan wilayah dapat dicakup. Sosialisasi program secara aktif dan
terbuka menjadikan SIBA berkembang
pesat. Terhitung Awal tahun 2019, anak-anak SD yang tergabung dalam SIBA mampu
mencakup seluruh (12) RW kelurahan Banyuanyar, dan 5 RW dari 3 kelurahan di
luar Banyuanyar. Perkembangan tersebut telah diimbangi dengan jumlah relawan
yang juga meningkat, relawan tak sebatas pemuda Banyuanyar, melainkan
masyarakat dari luar daerah dengan profesi yang beragam. Adanaya budaya saling
‘transfer informasi’ dan kesatuan ‘semangat pengabdian pada negara’ khususnya
dibidang pendidikan, diharapkan program SIBA berkembang di derah asal para
relawan.
Skema Transferbilitas SIBA
Sumber Daya dan Keberlanjutan (10%)
Sumber
daya apa (keuangan, manusia atau lainnya) yang digunakan untuk melaksanakan
inovasi tersebut? Langkah-langkah/strategi apa yang dilakukan dalam memobilisasi/ menggerakkan seluruh sumber daya internal
maupun eksternal? Bagaimana keberlanjutan
sumber daya yang digunakan dalam inovasi ini? Apakah hingga saat ini sumber daya masih tersedia?
Bersatu menularkan dan menjaga semangat pengabdian, khususnya terhadap
dunia pendidikan menjadi ‘pondasi fundamental’ yang ditanamkan pada jiwa
relawan SIBA. Organisasi SIBA memberikan ruang untuk mengaktualisasi diri dan
meningkatkan kualitas belajar anak maupun relawan. Selama proses pembelajaran
kelas SIBA, relawan memiliki kedudukan sama, secara bergilir diupayakan
berperan sebagai penanggungjawab kelas setiap minggunya. Pengembangan SDM
dilakukan melalui kerjasama sebagai inspirator dan sosialisasi yang terus
digiatkan. Program SIBA yang baru dilaksanakan hampir 2 tahun dan diresmikan 28
April 2017 membantu pemda meningkatkan kualitas pendidikan, baik bagi pemuda/i (relawannya)
mengembangkan skill mengajarnya, pengetahuannya, kesadarannya; dan bagi anak
kurang mampu untuk mengembangkan kapasitas diri, karakternya.
Jelaskan apakah dan bagaimana keberlanjutan dari inovasi (meliputi aspek-aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan)
Program ini membantu pemda untuk mengenalkan dan melestarikan culture daerah
setempat pada generasi muda. Berkembangnya IPTEK dan modernisasi cenderung
mengubah perilaku masyarakat (bersifat negtif) lebih bisa ditekan. Kerjasama
dengan pihak luar (seperti inspirator) dapat memotivasi anggota SIBA (baik
relawan ataupun anak-anak) juga memberi kesadaran terhadap kepedulian pihak
terkait (inspirator) kepada dunia pendidikan. Progam SIBA yang dinilai sangat
bermanfaat selanjutnya akan dikembangkan pada tiap kelurahan. Penelitian
singkat yang dilakukan kepada warga SIBA dengan 60 koresponden pada cakupan
domisili 60% wilayah banyuanyar dan 33,3% diluar banyuanyar terdiri dari 53,3%
pekerja dan 33,3% mahasiswa dengan 35% masyarakat; 15% pemangku kepentingan;
43,3% relawan; dan 6,7% inspirator menunjukkan koresponden mendapat informasi
program SIBA dari 21,7% sosialisasi; 15% leaflet/pamflet; 26,7% dari mulut ke
mulut; 30% dari informasi kelurahan. Koresponden menilai bahwa kegiatan SIBA
38,3% membantu dan 61,7% sangat membantu. Selain itu hasil survey tersebut
menunjukkan 93,3% bermanfaat untuk membantu masyarakat; 91,7% proses
pembelajaran yang diterapkan SIBA sangat tepat; 95% anak-anak yang terlibat
dalam SIBA mengalami perubahan sikap yang cenderung berubah menjadi lebih baik;
96,7% membantu link and match dunia pendidikan sekolah dasar khususnya
dikelurahan banyuanyar. Survey yang dilakukan menunjukkan dukungan sebanyak 90%
dari seluruh koresponden siap membatu apabila dikembangkan pada tiap daerah.
Dampak (15%)
Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi
itu
Program
SIBA memberikan efek positif yang disikapi oleh orangtua peserta, tenaga
pengajar di sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang peduli terhadap
pendidikan. Penelitian
singkat yang dilakukan pada 33 anak SIBA terdiri dari 66,7% berasal dari banyuanyar;
27% diluar; 6,1% tidak diketahui menunjukkan adanya perubahan sikap yang
signifikan : 1. Keberanian 45,5%; 2. Percaya diri 42,2%; 3. Helpful 39,4%; 4. Teamwork 42,4%; 5. Relation
48,5%; 6. Nasionalisme 60,6%. Selain itu, ada dari aspek pengetahuan : 1. Nilai
45,4%; 2. Passion 42,4%; dan 3. Awareness 39,4%. Aspek ketiga yakni
ketrampilan menunjukkan perkembangan signifikan : 1. Availability 42,4%; dan 2. Serious
dan practice 39,4%.
Gambarkan/apa hasil evaluasi
tersebut?
Program
SIBA memberikan efek positif yang disikapi oleh orangtua peserta, tenaga
pengajar di sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat mawas pendidikan. Perubahan
posistif anak sebelum dan sesudah masuk SIBA yang dilaporkan pada relawan
meningkat sebanyak 42,72% yang sekurang-kurangnya meliputi tiga aspek: 1)
Perubahan positif pada sikap (meliputi keberanian, kepercayaan, tolong
menolong, kerja sama, relasi, cinta tanah air) yang meningkat sebanyak 46,47%.
2) Perubahan pengetahuan (meliputi peningkatan nilai akademik di sekolah,
peningkatan pengetahuan mengenai pasion, kesadaran dalam penggunaan gadget)
meningkat sebanyak 42,43%. 3) Keterampilan (meliputi kebersediaan dan
keseriusan dalam pembuatan karya-karya seperti drama, dongeng, lukis, ketoprak,
puisi, pantun, menyanyi) meningkat sebanyak 40,90%.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan (10%)
Selama
proses pembelajaran SIBA melakukan kerja sama dengan beberapa pihak,
diantaranya:
-
Walikota
berperan memberikan kesempatan pada SIBA untuk terlibat dalam kegiatan agenda
Kota Surakarta, dan mencairkan dana
hibah khusus terkait untuk membantu kelacaran program-program SIBA.
-
Kecamatan
berperan memberikan ruang alternatif pembelajaran SIBA
-
Bapermas
PP, PA, dan KB (Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana) berperan memberikan fasilitas buku penunjang
belajar anak.
-
Kepala
Sekolah SD se-Banyuanyar atas ijin dan sosialisai kepada peserta didik
-
Kelurahan
Banyuanyar memiliki andil terkait peresmian berdirinya SIBA, memfasilitasi
ruang/sarana penunjang proses pembelajaran, dan sekretariat pusat informasi
SIBA.
-
LPMK
berperan memperlancar perijinan kegiatan program SIBA
-
Forum
Anak Surakarta dan Solo Mengajar berperan membantu proses training relawan
serta pengembangan materi dasar pembelajaran SIBA
-
Karang
Taruna se-Banyuanyar berperan aktif sebagai tim sosialisasi SIBA pada
masyarakat khususnya di Banyuanyar, dan umumnya Kota Surakarta.
Pelajaran yang dipetik (10%)
Penyelenggaraan
SIBA memotivasi masyarakat dan lingkungan sekitar bahwa pembelajaran tidak
hanya terjadi didalam kelas, namun dapat tercipta secara sadar dan terencana
diluar kelas. SIBA menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kesenjangan
pengetahuan anak dengan sistem pembelajaran “Empat Kelas SIBA” yang tetap menarik
dan menyenangkan bagi anak. Penyelenggaraan yang didasarkan pada pendekatan
yang ramah, menyenangkan, dan berbudaya secara sistematis dan edukatif terbukti
efektif mengisi kekosongan pengetahuan pada anak sehingga turut mendukung siswa
dalam pembelajaran di dalam kelas. Sistem pembelajaran yang diterapkan SIBA
juga mudah untuk diadopsi dan dilaksanakan, sehingga tidak menutup kemungkinan
akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang baru.